Cerita ini berawal beberapa minggu lalu
saat saya bersama teman-teman main dan jalan-jalan ke daerah Braga
Bandung. Saat itu adalah malam hari dan tepat pada malam jum’at.
Saat itu kami hendak mencari tempat untuk
makan malam. Dipilihlah salah satu cafe yg bertema horror disana.
Tempatnya sangat unik dan keren dengan beberapa patung, hiasan dan rumah
hantu yang menghiasi cafe itu.
Tanpa pikir panjang kami pun duduk di
belakang cafe itu dengan halaman yang hijau dan beratapkan langit. Kami
pun memesan beberapa makanan untuk makan malam kami.
Teman saya yang memiliki six sence mulai
sedikit gelisah, ia nampak sedikit resah. Aku pun bertanya kepadanya,
“Kenapa kamu? Ada hantu lagi yang kamu lihat?”
“Iyaa, ada kepala yang nongol keluar
dibalik jendela kayu itu. Saya ga tau siapa dia!”. Ia melihat sosok itu
tepat dibelakang kami yang sedang duduk di meja bundar berwarna hitam
yang ada di belakang cafe.
Kami tak menghiraukan sosok halus yang tadi dilihat oleh teman saya itu. Kami pun duduk dan makan beberapa jam di cafe itu.
Kami pun akhirnya memutuskan untuk pergi
berkaraoke di salah satu mall yang terdapat di Braga. Kami pun melewati
jalanan berbatu yang ada disana. Braga merupakan tempat yang sangat
unik, tidak hanya bangunan tua khas Belanda namun jalanannya pun tidak
beraspal namun berbatu kotak berwarna hitam.
Disepanjang jalan Braga malam itu yang
sedikit sepi dan hanya ditemani oleh lampu jalan yang indah kami
menyusuri jalanan Braga. Bangunan Belanda pun masih kokoh berdiri disana
Kami melihat beberapa bangunan tua yang
sudah tidak terawat dan kosong tiada penghuninya disana. Hanya nampak
gelap dan usang dimakan oleh zaman.
Teman saya berkata, “Dia ngikutin kita
dari belakang!”. Kami semua pun kaget dan sedikit menoleh kebelakang
namun tidak ada siapa-siapa disana.
Temanku yg satu itu memang unik. Ia mampu melihat “mereka” yang tidak terlihat oleh kami yang bersamanya
“Braga itu indah yaa ketika malam hari.
Banyak om dan tante Belanda yang lagi jalan-jalan disini. Baju mereka
terlihat modis sekali!”
“Lihat deh banyak toko yang menjual baju
dan orang-orang pucat itu banyak sekali berseliweran di Braga ini. Ini
seperti pasar bagi mereka”
Kami kaget mendengar ceritanya, disana
hanya terlihat beberapa orang bule saja yg lewat di jalan itu. Karena
takut akhirnya kami pun tak mendengarkan ceritanya dan asik dengan
handphone yang kami pegang masing-masing.
Saat kami hampir tiba di mall itu. Teman saya berkata lagi. “Astaga! Ada kepala menggelinding di depan kita!”
“Sosok kepala itu berkata. Tolong saya,
kembalikan badan saya!”. Teman saya meneteskan air mata saat melihat
sosok kepala yang berdarah itu.
Ia tak tega melihat sosok itu sehingga ia
menangis. Braga malam itu memang tidak seram dan mencekam, namun ada
cerita pilu yang tersimpan dibalik indahnya malam dan kokohnya bangunan
Belanda yang berdiri di Braga Bandung
Setelah berkaraoke akhirnya kami pun
memutuskan pulang. Teman saya akhirnya bercerita mengenai sosok yang
dilihatnya tadi kepada kami saat di mobil menuju pulang kerumah dan
kekosan.
Braga adalah salah satu kota fashion
internasional saat zaman kolonial dulu. Banyak meneer dan noni Belanda
yang jalan dan berebelanja disana
Ketika perang terjadi banyak korban pribumi dan Belanda yang meninggal disana. Bangunan dan baju-baju yang ada pun di hancurkan.
Dan sosok yang kami temui saat di cafe
adalah ia salah satu penjaga toko disana yg meninggal terpenggal
kepalanya ketika menjaga toko saat itu
Namun sosok itu tak bercerita kepada
temanku siapa yang telah memenggal kepalanya saat itu. Dan tempat itu
pun kini masih jadi favorit bagi “mereka” yang ada disana hingga kini.
Dari jalanan Braga kami pulang melewati patung pahlawan dan terdapat Sungai Cikapundung ditengahnya.. BERSAMBUNG
Nahh itu dia kisah kami saat main ke Braga. Salah satu kota fashion terbesar yang mirip dengan kota Paris Prancis.
Kata “Paris Van Java” pun berasal dari
Braga ini. Baju dan pakaian saat itu pun langsung dibawa dari Paris
untuk dijual kepada mereka warga Belanda yang tinggal dan menetap di
Bandung
Tapi sayang Braga kini tidak terawat dan
indah lagi seperti dulu, banyak yang terbengkalai dan kusam. Namun Braga
masih tetap cantik dan megah untuk kita kunjungi baik itu sekedar
berfoto atau mencicipi kuliner yang terdapat disepanjang jalanan Braga
Bandung.
Mari kita jaga Braga yang indah ini
seperti “mereka” yang masih cinta dengan Braga dan menetap hingga kini
disana agar menjadi “Paris Van Java” seperti dulu lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar